Pendekatan Teologis Normatif.
Menekankan
pada bentuk formal atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing mengklaim
dirinya yang paling benar dan yang lainnya salah.
Pendekatan Antropologis.
Pendekatan
dalam memahami agama dengan cara melihat wujud pratek keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Contoh, tradisi riungan, selamatan dan marhaban.
Pendekatan Sosiologis.
Pendekatan
dalam memahami agama dengan cara melihat fenomena antar anggo masyarakat. Aspek
ajaran agama Islam lebih banyak bersifat sosial. Memberikan sedekah, zakat,
shalat berjamaah, haji, menolong orang lain.
Pendekatan Filosofis.
Pendekatan
filosofis dapat digunakan dalam mendalami agama agar hikmah, hakekat atau inti
ajaran agama dapat dimengerti dan dipahami secara maksimal, pendekatan ini
dapat menhindarkan seseorang dari pengamalan agama secara formal yakni
mengamalkan agama dengan susah payah tapi tanpa makna apapun.
Pendekatan Historis.
Pendekatan
ini sangat dibutuhkan dalam mendalami agama karena agama itu turun dalam
situasi yang kongkrit bahakan berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Pendekatan Kebudayaan.
Pendekatan
ini dapat digunakan dalam memahami aspek-aspek budaya, karena agama ditunkan
dalam suatu kebudayaan tertentu. Dan ketika berkembang ke daerah lain
disesuaikan dengan daerah setempat. Contoh, budaya betawi yang sangat Islami
dari pakaian, pulau Jawa pada umumnya dengan keseniannya dlsb.
Pendekatan Psikologis.
Dari
pendekatan ini akan dapat diektahi tingkat keagamaan yang dihayati, dipahami
dan diamalkan oelh seseorang. Juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
memasukkan agama de dalam jiwa seseorang sesuaru dengan tingkatan usianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar